Thursday 29 November 2018

Rahasia Di Balik MANDAU - Kalimantan

MANDAU - Dari semua senjata tradisional yang ada di Indonesia, Mandau bisa dibilang sebagai salah satu yang paling populer. Alasannya tak lain karena senjata ini begitu lekat dengan sosok suku Dayak yang kamu tahu sendiri telah memiliki pamor yang begitu mentereng, bahkan bisa dikatakan mendunia. Sebenarnya tidak hanya karena suku Dayak yang membuat Mandau punya nama. Namun senjata yang satu ini sendiri memang sudah punya banyak keunikan yang sangat menarik.

Bagi orang awam Mandau bisa dinilai hanya senjata  biasa, tapi tentu saja senjata satu ini lebih dari itu. Dari segi fisik saja sudah begitu kelihatan kalau Mandau itu adalah senjata khas dengan kemampuan mematikan. Dan kalau kita menyelami lebih jauh lagi akan mandau, senjata ini konon juga mengandung suatu kekuatan-kekuatan magis yang luar biasa.

Dengan apa yang dimilikinya, rasanya memang wajar kalau masyarakat Kalimantan dan suku Dayak khususnya, begitu bangga akan senjata satu ini. Nah, agar lebih tahu lagi tentang senjata yang disebut mandau ini, berikut adalah hal-hal yang harus kamu ketahui  soal Mandau.

  • Keindahan Mandau yang Luar Biasa

Jika ada sesuatu hal yang paling dikenal tentang Mandau, hal tersebut jelas adalah hal wajar, karena mandau dilihat dari segi fisiknya memang luar biasa bagusnya. Tak seperti pedang-pedang tradisional yang lainnya, Mandau benar-benar dikemas sangat cantik dan unik. Kalau kamu perhatikan lekat-lekat, hampir semua sisinya punya detail, bahkan ada ukiran. Mulai dari pegangan, sarung, sampai bilahnya sendiri.
Ujuang Mandau dihias bukan hanya karena agar terlihat menawan saja ya guys, tapi memang juga punya makna yang khusus. Misalnya hiasan dedaunan yang berada di bagian pegangan yang ternyata mengandung manfaat khusus untuk mengusir hewan-hewan buas ya guys. Adapun dengan lubang-lubang di bilahnya yang juga memiliki makna khususnya sendiri. Bahkan untuk ukiran yang ada di hampir semua sisinya, itu pun juga ada maksudnya.

  • Bahan Pembuat Mandau Ternyata Istimewa

Kita pasti berpikir kalau Mandau itu terbuat dari besi seperti halnya pedang. Memang, kelihatannya seperti itu, tapi ternyata tidak demikian, malah pada kenyataannya Mandau yang benar-benar asli, ternyata dibuat dari bahan yang sangat khusus. Bukan besi, melainkan sebuah batu istimewa yang kini sudah langka, batu tersebut bernama Mantikei. Bahan ini sendiri secara fisik memang seperti batu, dan ternyata bahan tersebut mengandung unsur besi yang melimpah.
Dengan menggunakan bahan yang unik tersebut, ternyata Mandau yang dihasilkan begitu luar biasa. Hasil batang pedang yang sangat keras dan kuat, tapi begitu lunak ketika dibentuk. Kini hanya Mandau asli dan berusia sudah puluhan tahun atau tua saja yang menggunakan bahan Mantikei. Saat ini Mandau rata-rata dibuat dari besi biasa.

  • Mandau dan Perjuangan Masyarakat Dayak

Kita tahu Mandau dan Dayak adalah dua hal yang tak bisa dipisahkan. Mandau selalu identik dengan Dayak dan sebaliknya. Dan memang pada kehidupan nyata, Mandau dan orang-orang Dayak seolah tak bisa dipisahkan. Ke mana pun mereka pergi, Mandau akan dengan mesranya terselip di pinggang.
Mandau Tak hanya sebagai kebanggaan, Mandau juga benar-benar senjata dipakai untuk berjuang. Kita flashback Kembali ke masa penjajahan dulu, suku Dayak juga melakukan perjuangan mengusir penjajah. Bahkan diceritakan kalau Belanda sampai lari terbirit-birit ketika melawan orang-orang dari suku Dayak. Kalimantan saat itu adalah menjadi daerah yang paling susah ditaklukkan oleh komplotan orang belanda gara-gara hal sebilah mandau tersebut. Dan hal tersebut tidak lepas sedikit banyak adalah karena jasa sebilah Mandau yang mereka gunakan.


  • Mandau dan Penyang

Mandau tidak hanya menarik soal fisiknya yang luar biasa indah, tapi juga cerita-cerita soal kemistisannya juga sangat menarik untuk dipelajari. Ya, Mandau selain identik dengan Dayak, juga selalu dikaitkan dengan mistis. Dan salah satu hal mistis soal Mandau adalah Penyang. Penyang kalau menurut orang Dayak adalah semacam kesaktian yang didapatkan dari bertapa atau petunjuk dari leluhur.

Mando (Mandau) adalah senjata tajam berupa sejenis parang berasal dari kebudayaan Dayak di Kalimantan. Mandau termasuk salah satu senjata tradisional Indonesia. Namun berbeda dengan parang biasa, mandau memiliki ukiran - ukiran di bagian bilahnya yang tidak tajam. Dijumpai tambahan lubang-lubang di bilahnya yang ditutup dengan kuningan atau tembaga dengan maksud memperindah bilah mandau tersebut.

Kata Mando berasal dari bahasa Dayak Kalimantan Tengah, yaitu asal kata "Man" yaitu singkatan dari kata "kuman" yang bearti "makan" dan dibentuk dari kata "do" yaitu singkatan dari kata "dohong" yakni pisau belati khas Kalimantan tengah. Jadi secara harafiah Mando bearti "makan Dohong", maksudnya adalah karena sejak senjata mando menjadi populer di kalimantan tengah, dohong yang merupakan senjata pisau terawal milik Dayak Ngaju kal-teng menjadi kalah populer atau tergerus kalah oleh mando. Jadi kekalahan populer dohong tersebut menyebabkan sebutan untuk jenis parang yang mengalahinya kemudian disebut "mando".


Suku Dayak terkenal dengan senjata Mandaunya yang kejam dan ahli dalam peperangan, kelompok mereka melawan bangsa-bangsa lain yang datang ke pulau kalimantan, termasuk bangsa Melayu dan Bangsa Austronesia, karena seringnya peperangan antar kelompok dan bangsa-bangsa yang datang ke pulau kalimantan, Pedang mandau menjadi terkenal dengan bilah senjatanya yang tajam dan digunakan untuk memenggal kepala musuh-musuhnya (adat Pengayauan suku Dayak) hingga para bangsa lainnya tidak berani memasuki daerah mereka. Hingga sampai dengan sekarang Mandau menjadi sebutan nama sebuah senjata adat asli Pulau Kalimantan. arti mandau sebenarnya dari suku dayak katulistiwa. dau teraebut artinya senjata. man artinya keberanian . yang dianu suku tionghoa pedalaman.

  • Kumpang

Kumpang adalah sarung bilah mandau. Kumpang terbuat dari kayu, dilapisi tanduk rusa, dan lazimnya dihias dengan ukiran. Pada kumpang mandau juga diberi tempuser undang, yaitu ikatan yang terbuat dari anyaman uei (rotan). Selain itu pada kumpang terikat pula semacam kantong yang terbuat dari kulit kayu berisi pisau penyerut dan kayu gading yang diyakini dapat menolak binatang buas. Mandau yang biasa tersarungkan dalam kumpang biasanya diikatkan di pinggang dengan jalinan rotan.
  • Ambang
           Ambang adalah sebutan bagi mandau yang terbuat dari besi biasa. Sering dijadikan cenderamata. Orang awam atau orang yang tidak terbiasa melihat atau pun memegang mandau akan sulit untuk membedakan antara mandau dengan ambang karena jika dilihat secara kasat mata memang keduanya hampir sama. Tetapi, keduanya sangatlah berbeda. Kalau kita melihatnya dengan lebih detail maka akan terlihat perbedaan yang sangat mencolok, yaitu pada mandau terdapat ukiran atau bertatahkan emas, tembaga, atau perak dan mandau lebih kuat dan lentur, karena mandau terbuat dari bahan batu gunung yang mengandung besi dan diolah oleh seorang ahli. Sedangkan ambang hanya terbuat dari besi biasa.
  • Bahan baku dan hargaa.
            Menurut literatur di Museum Balanga, di Palangkaraya, bahan baku mandau adalah besi (sanaman) mantikei yang terdapat di hulu Sungai Matikei, Desa Tumbang Atei, Sanaman Matikei, Katingan. Besi ini bersifat lentur sehingga mudah dibengkokan. Mandau asli harganya dimulai dari Rp. 1 juta rupiah. Mandau asli yang berusia tua dan memiliki besi yang kuat kini harganya bisa mencapai harga Rp. 20 juta rupiah per bilah. Bahan baku pembuatan mandau biasa dapat juga menggunakan bahan baku besi per mobil, bilah gergaji mesin, cakram kendaraan dan besi batang lain. Peranti kerja yang digunakan terutama adalah palu, betel, dan sebasang besi runcing guna melubangi mandau untuk hiasan. Juga dapat digunakan penghembus udara bertenaga listrik untuk membarakan nyala limbah kayu ulin yang dipakainya untuk membakar besi. Kayu ulin tersebut sengaja dipilih karena mampu menghasilkan panas lebih tinggi dibandingkan kayu lainnya.

Mandau untuk oleh-oleh atau cideramata biasanya bergagang kayu, harganya berkisar Rp. 50.000 hingga Rp. 300.000 tergantung dari besi yang digunakan. Mandau asli mempunyai penyang, penyang adalah kumpulan-kumpulan ilmu suku dayak yang didapat dari hasil bertapa atau petunjuk lelulur yang digunakan untuk berperang. Penyang akan membuat orang yang memegang mandau menjadi sakti, kuat dan kebal dalam menghadapi musuh. mandau dan penyang  merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan turun temurun dari leluhur.


Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Mandau